Kali ini Airin mulai masuk shift satu setelah libur satu hari. Sekitar pukul sembilan pagi dia sudah berada cafe membantu membersihkan dan menyiapkan segala perintilan cafe yang akan mulai open pada pukul sebelas siang nanti. “Heh! Anak baru!” Airin menoleh ke arah teguran itu. Seorang wanita berambut pendek dengan membawa alat pel menatap sinis ke arahnya. “Kerjain ini!” perintahnya seraya mendorong alat kebersihan itu ke arah Airin. “Baik.” Airin pun mengambil benda itu dan mulai mengerjakannya tanpa protes. Saat ini Airin mulai bekerja mandiri, tanpa Sandra yang menemaninya. Bahkan Airin sama sekali tidak tahu menahu cara kerja Sandra di cafe and bar ini sebagai apa. Sahabatnya itu tidak menjelaskan seperti apa cara kerjanya. Selesai dengan membersihkan ruangan, Airin duduk