Begitu Ghani membuka matanya, sakit di kepalanya menyerang dan bau khas rumah sakit langsung menyeruak masuk ke dalam indera penciumannya. Di sebelahnya, ada Nesya yang tampak khawatir. Rupanya sudah lima belas menit sejak Ghani pingsan dan di bawa ke ruang IGD. Kata Dokter Ia syok karena mendengar berita tentang seseorang yang sudah dianggap sebagai ibunya sendiri. Ghani begitu menyayangi wanita itu. Kasih sayangnya mengalir tulus dan selalu setia mendengarkan keluh kesahnya selama ini. Mala juga menganggap Ghani dan Nesya bagian dari keluarganya. Ia memberikan kasih sayang yang lebih kepada dua perempuan muda yang sudah hidup kesusahan. Melihat beliau berbaring lemah di atas kasur rumah sakit membuat hati Ghani sakit teriris. “Aku mau ke ketemu.” Ghani berusaha bangkit dari kasur