Halwa masuk ke dalam ruangan Mirza. Pria yang menyuruhnya masuk itu tampak sibuk dengan dokumen yang ada di hadapannya dan sama sekali tidak repot mendongakkan kepala saat menyuruh Halwa untuk duduk. Halwa memilih untuk duduk di sofa berbahan kulit berwarna hitam yang panjang yang ada di depan Mirza namun menghadap ke salah satu dinding alih-alih duduk di sofa single yang menghadap ke meja Mirza. Dia melakukan itu supaya matanya tidak mencuri-curi pandang kearah Mirza yang dimatanya selalu tampak menarik saat sedang serius. Halwa masih duduk di tempatnya dengan kedua tangan saling terjalin dan mendongakkan kepala saat ia mendengar suara roda dari kursi yang diduduki Mirza. Pria itu tampak tengah berdiri dan berjalan mendekat menuju sofa single yang memunggungi mejanya. "Pemberitahuan yan