Ahsan kembali dipanggil untuk mengajar, semua siswa dan para guru beserta karyawan dikumpulkan dilapangan. Ustadz Muraq memberikan penjelasan kepada semuanya dengan tujuan membersihkan nama Ahsan yang sempat dicela dan menjadi buah bibir bagi semua orang. Pada jam istirahat Ustadz Muraq memanggil Ahsan ke ruangannya. Di sana juga ada Hanum, Ahsan sedikit heran kenapa dalam pembicaraan ini Hanum ikut serta dilibatkan. Hanum tersenyum sekilas pada Ahsan, pipinya merona sedikit malu- malu, kemudian menundukkan pandangannya. "Bagaimana kabarmu? Kudengar Nahla sudah dijemput oleh ayah kandungnya kemaren." Ustad Muraq memulai pembicaraan. "Saya baik, Ustadz," jawab Ahsan, dia tak yakin dengan jawabannya sendiri, dia masih ingat, bagaimana berat hatinya melepaskan Nahla kemaren, gadis itu s