Chapter 49

1128 Words

"Kau punya uang koin?" tanya Felisa. Rubin menggeleng melihat Felisa yang akan menggunakan telepon umum. "Untuk apa koin, aku lebih suka menunggu kendaraan yang sebentar lagi akan lewat." Rubin berdiri di pinggir jalan setelah truk yang membawa mereka menurunkan di pinggir jalan. Perut Felisa berbunyi tanda ia benar-benar merasa lapar sekarang, telinga Rubin yang sensitive dapat mendengar suara perut Felisa kemudian ia menghela nafas sampai matanya melihat sebuah kendaraan mendekat, Rubin melambai sampai kendaraan itu berhenti di depannya. Kemudian Rubin menarik Felisa yang sibuk mencari koin di sekitarnya untuk masuk ke dalam mobil yang bisa mengantar mereka setidaknya di tempat yang ramai kendaraan agar bisa menemukan taksi. "Kau pasti sengaja membawaku sejauh ini sampai-sampai seja

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD