Sebuah air mineral dan satu kemasan s**u cokelat favorit Sinar kini sudah berada di atas coffe table di hadapannya. Wajah Sinar yang masih murung sedikit terangkat, menoleh ke arah pria yang kini duduk di sampingnya. “Itu...” Sinar menggumam pelan. Seolah tahu apa yang akan ditanyakan gadis itu, Bintang tersenyum lembut. “s**u favoritmu, kan.” Bintang menunjuk kemasan s**u cokelat di meja dengan dagu. “Saya coba beli karena sering lihat kamu bawa itu ke kantor. Ternyata enak, jadi saya stok di sini.” Bintang meraih kemasan s**u itu dan membukanya, memberikan pada Sinar. Ia tahu, gadis itu tidak dalam kondisi yang baik karena datang ke tempatnya dengan wajah yang kusut. “Minum dulu.” “Makasih.” Ingin rasanya Sinar tersenyum, tetapi otot wajahnya serasa berat untuk di ajak bekerja sama.

