Pras tertawa saat melihat Bintang berada di lobi Firma Sagara. Setelah mengabaikan setiap panggilan dari pria itu, akhirnya Bintanglah yang mendatangi Pras. “Nggak perlu menyambutku,” ucap Pras menaikkan satu tangannya ketika Bintang berdiri. “Silakan duduk kembali. Kita cukup bicara di sini karena aku rasa nggak ada hal penting yang perlu dibicarakan.” Bukannya duduk kembali, Bintang justru mendekati Pras yang masih berdiri. “Aku harap, kedepannya kamu bisa lebih menjaga sikap, Pras.” “Aku selalu menjaga sikapku selama ini.” Pras bersedekap. Menatap angkuh. “Jadi, di mana letak kesalahannya?” “Jangan melewati batasanmu.” Bintang menenggelamkan satu tangan di dalam saku celana. “Dan kamu tahu benar apa yang aku maksud di sini.” Pras mengendik singkat. “Apa kamu merasa terancam? Tak

