38~DS

1167 Words

“Aku mau make lensa tele sabtu ini,” ujar Elo berhenti di samping Sinar. Melihat pada layar komputer gadis itu. “Tolong dikondisikan.” “Oke.” Sinar mengangguk tanpa menoleh. “Saya kabari jumat ... siang. Selambat-lambatnya jam tigaan.” “Siapa terakhir yang bawa?” tanya Elo masih berdiri di tempat yang sama. “Mas Ammar.” “Biar aku yang telpon Ammar.” “Oke.” Jawaban singkat Sinar yang cenderung tanpa minat itu, membuat Elo mendesah samar. Bahkan, sejak tadi Sinar tidak menatapnya sama sekali. “Aku mau—” “Nar!” Bibir Elo terkatup saat melihat Abbas, pria pengganti Bintang yang menghampiri Sinar. “Hadir!” Sinar segera menoleh dan tersenyum. “Kenapa, Pak?” Elo melirik malas seketika pada Sinar, sedikit kesal. Gadis itu langsung menoleh dan tersenyum pada Abbas yang baru datang, tetap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD