“Pap-pah ... Pa-pah, akit?” Mahesa merangsek mendekat. Ia melepaskan diri dari gandengan Xin dengan memaksa, tepat di pintu masuk ruang rawat Arkana yang hanya dijaga Lita. Ia bahkan menolak bantuan Lita yang ia lewati begitu saja. Tujuannya sungguh Arkana yang tengah terbaring lemah dan sampai kembali diinfus selaku sisa dari proses operasi. Operasi memang berjalan lancar, tinggal sisa proses dan tindakan lanjutannya saja yang harus Arkana jalani. Khususnya rasa sakit pasca operasi karena obat biusnya sudah habis. Lihat lah, Arkana sampai menangis dan perlahan tanpa sadar merintih. Gigi-giginya bertautan, menimbulkan gemeretak akibat rasa sakit yang ditahan. Harusnya, Mahesa juga belum boleh masuk. Mahesa masih di bawah umur dan memang tidak dibolehkan bila memang tidak memiliki kepenti