37 : Jangan-Jangan Aku Hamil?

1948 Words

Kesunyian yang harusnya membuat tenang, nyatanya tak sejalan untuk nyonya Anggita. Wanita itu tidak baik-baik saja dan malah merasa nyaris meledak jika tetap diam terlebih sang anak juga tetap bungkam. Dinda sama sekali tidak membahas kelanjutan kisah hubungannya dengan tuan Yudi, meski sang mamah sudah memulai. Nyonya Anggita sudah berulang kali melemparkan umpan, tapi Dinda sama sekali tidak terusik apalagi merasa terbebani. “Kamu beneran tetap enggak mau cerita?” Suara nyonya Anggita terdengar bergetar, d**a wanita itu menahan gemuruh. Antara kesal, kecewa, dan juga malu, itulah yang ia rasakan terlebih kehamilan sang putri terjadi karena sengaja menjual diri. “Memang enggak ada yang perlu diceritakan, kan?” sinis Dinda sambil melirik sebal sang mamah yang duduk di sofa sebelahnya. N

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD