Episode 47 : Menggenggam Rasa

2409 Words

Rarendra benar-benar marah. Giani belum pernah melihat Rarendra seperti itu. Rarendra terlihat kalut, sangat kacau hingga Giani tidak bisa membedakan mana keringat maupun air mata di wajah sekaligus leher Rarendra. Air mata Rarendra masih kerap berlinang, pria itu memilihnya, memilih hubungan mereka. Rarendra akan mengatasi semuanya, benar-benar semuanya demi hubungan mereka yang bila dilogika saja mustahil ada. “Jangan buka pintunya dan jangan pernah membukanya bila mereka yang ke sini!” lirih Rarendra dengan napas yang masih memburu. Giani tidak menjawab tapi ia refleks mengangguk paham padahal Rarendra juga tidak menatapnya karena pria yang tidak mau menceraikannya itu masih menunduk. Giani berangsur menoleh ke belakang. Di balik pintu sana, Kasih terus menggedor sambil berseru meyaki

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD