Ruang Kontrol yang Mendidih.

1025 Words

Zumena kembali ke apartemennya. Dia memutus semua koneksi, membiarkan dirinya terperangkap dalam Paranoia. Dia telah menjadi hantu di kota besar, dan setiap pertemuan rahasia dengan Jafran, seperti yang baru saja terjadi, adalah bom waktu. ​Zumena menyandarkan punggungnya ke pintu baja apartemen. Kebebasan itu tidak ada. Yang ada hanyalah ilusi. Setiap bayangan, setiap suara langkah di lorong, membuatnya melompat. Dia mulai menyusun jadwal tidur yang tidak teratur, sering terbangun di tengah malam, memeriksa kunci pintu, seolah itu bisa mencegah Nicholas atau polisi masuk. ​Dia teringat betapa enaknya hidupnya saat masih menjadi "istri yang patuh." Keputusan adalah hak Nicholas. Pilihan adalah hak Ayahnya. Kini, setiap pilihan, sekecil apa pun, membawa risiko yang mematikan. ​Zumena mem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD