Zumena melengkungkan punggungnya, mencapai klimaks pertama yang lembut dan panjang. Dia memanggil nama Jafran berulang kali. "Ohhh ... Jafran ... tolong ... aku butuh kamu." Jafran naik ke atas Zumena. Dia memosisikan dirinya di antara kaki Zumena yang gemetar. Ia tidak menunda lagi. Ia memasuki Zumena dengan dorongan yang terukur, namun penuh otoritas. Gerakan mereka kali ini lambat, mendominasi, dan sangat terfokus. Ini adalah tindakan pemilik terhadap yang dimiliki, sebuah pengukuhan janji mereka. "Setiap dorongan adalah janji bahwa aku akan menghancurkan Nicholas. Ini adalah sumpah kita," bisik Jafran di telinga Zumena. Zumena mendesah keras. "Eughhh! Jafran ... lebih dalam! Aku butuh tekanan ini! Aku butuh janji ini!" Mereka bergerak dalam ritme yang sempurna, didoro

