Malam itu, Jakarta terasa dingin, diselimuti oleh kabut polusi dan keheningan yang menyesakkan setelah hiruk pikuk konferensi pers Jafran. Di tengah keheningan itu, sebuah mobil hitam legam Abimana Group melaju tanpa suara, membawa Zumena dan Jafran menuju jantung kekaisaran yang runtuh: Kantor Pusat Sanders Holding. Zumena duduk tegang di kursi belakang, menggenggam erat tangan Jafran. Meskipun Jafran telah berhasil membalikkan narasi publik—mengubahnya dari skandal pelakor menjadi kisah korban heroik—mereka membutuhkan lebih dari sekadar retorika. Mereka membutuhkan bukti fisik yang menghancurkan untuk menjamin Nicholas membusuk di penjara dan meyakinkan pengadilan. "Kamu yakin dengan kode yang diberikan?" Zumena berbisik, suaranya sedikit bergetar. "Sangat yakin. Tuan Jason memberika

