“Likha, di mana tanganmu sekarang?” bisik Daylon. “Yang tadi,” sahut Zalikha malu. “Kalau begitu teruskan,” kata Daylon, “pejamkan matamu lalu bayangkan apa yang pernah terjadi di antara kita, karena aku pun saat ini melakukannya,” bisiknya. Zalikha menuruti perkataan Daylon, dia menggigit bibir sambil tangannya memilin puncak dadanya sendiri, membayangkan apa yang sudah pernah Daylon lakukan terhadap dirinya. “Uncle ….“ “Iya, Sayang, rasanya nikmat sekali ketika aku menyentuh tubuhmu dengan lidahku ….” “Ouh, Uncle ….“ Zalikha mendesah membayangkan ketika Daylon mengulum puncak dadanya, menghisapnya dengan lembut sementara tangan lelaki itu pun meremas bukit kembarnya yang lain. Suara Daylon yang mendesah di seberang sana seolah mewakili sentuhannya, Zalikha pun semakin terangsang,