Lima Puluh Delapan

1083 Words

Mereka sampai di desa ketika waktu sudah memasuki waktu malam. Dengan beberapa makanan enak terbungkus bergelantungan di tangan Bara sosok yang mereka rindukan mulai menjerit senang dan memeluk mereka dengan pelukan tak kalah antusias. "Papa Mama!" Bara yang mendapat pelukan hebat dari Arsya hanya terkekeh kecil langsung memangku tubuh mungil putranya dan menciumi pipi putih itu bertubi-tubi. "Kamu betah di sini Boy? " Suara Arsya terdengar menjawab pertanyaan dari ayahnya. "Betah Pa. Tapi Alsya juga kangen lumah. Kangen maenan Alsya." Bara tersenyum mendengar rengekan dari putranya. "Nanti setelah urusan Mba Siti selesai kita kembali lagi ke rumah ya." Arsya mengangguk lagi dengan semangat. "Siap Pa." Bara menarik tangan Ratna masuk ke dalam rumah sederhana dan di dalam sud

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD