Lima Puluh Dua

1378 Words

Ratna memperhatikan ekspresi Nyonya Sasha dengan was-was. Kini ia terduduk di atas kursi meja makan dengan berbagai menu menggugah selera di sana. Tidak seperti suaminya yang selalu sarapan dengan roti bakar dan segelas kopi hitam. Keluarga Bagaskara memang harus menyiapkan olahan berat seperti nasi dan lauk pauk beserta beberapa sup yang masih mengepul panas untuk asupan sarapan mereka. "Ratna kenapa diam? Ayo makan." Suara Bara mengejutkan Ratna. Gadis itu refleks melirik suaminya yang terduduk di sebelahnya. Lelaki itu bahkan dengan cekatan menambahkan beberapa lauk untuk ditaruh di atas piring Ratna. Nyonya Sasha yang melihat tingkah anaknya begitu perhatian pada Ratna hanya bisa menatap sinis. Tidak biasanya Bara memperlakukan wanita sebaik ini. Lelaki itu bahkan selalu tidak pedu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD