CHAPTER 65

2003 Words

Mirza berjalan keluar dari kediaman Om Salim dengan sedikit gontai. Meskipun pria tua itu sudah setuju untuk menemaninya nanti, namun Mirza masih merasakan ketidaktenangan dalam hatinya. Mirza yang dibingungkan oleh dua pilihan. Entah pilihan mana yang harus ia pilih. Sungguh Mirza merasa sangat bingung. Pria itu menghela napas pelan. Kedua kakinya terus melangkah dan berhenti tepat di depan pintu mobil miliknya. Sekali lagi Mirza menghela napasnya dengan pelan. Ia tidak langsung beranjak masuk ke dalam kendaraan roda empat tersebut. Terlebih dahulu ia meraih sebatang rokok dari kotaknya dan juga pemantik berwarna ungu yang selalu tersedia di dalam saku jasnya. Dinyalakannya bilah rokok tersebut lalu mengesapnya dengan nikmat. Hisapan demi hisapan, hingga rokok tersebut hanya tersisa set

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD