PART. 31

1225 Words

Hari kedua Pagi ini, Alea bangun dalam dekapan erat Lee. Ia tak perlu bingung mencari obat pusing yang kerap mengganggunya di pagi hari. Karena, Lee berada di dekatnya, ia bisa menghirup aroma ketiak Lee dengan sepuasnya. "Pagi," Lee mengecup kening Alea. Ia menjauhkan tubuhnya dari Alea. "Emhhhh," Alea menahan tubuh Lee dengan mendekap erat tubuh suaminya. "Aku ingin melihat wajah cantikmu, jangan disembunyikan di bawah ketekku dong." "Lee!" Alea merengek, dipukulnya d**a Lee dengan perasaan kesal, karena Lee mengganggu kesenangannya. "Masih terlalu pagi untuk cemberut, Sayang, mhhhh," Lee menempelkan keningnya di kening Alea, lalu bibirnya memagut lembut bibir istrinya. "Ke dapur Yuk?" "Emhhh," Alea menatap Lee, bingung kenapa tiba-tiba Lee mengajaknya ke dapur. "Kau perca

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD