Dimas terbangun dalam kondisi tubuh yang tidak baik. Semalaman ia merasakan tubuhnya demam, dan siang ini —di mana ia bangun kesiangan, rasa tak enak menjalar di seluruh tubuhnya. Rasa pusing di kepala semakin menambah penderitaan Dimas di siang akhir pekan tersebut. Beruntungnya ia karena hari itu libur. Tidak ada kewajiban untuk berangkat pagi seperti biasa, lalu berkutat dengan aktifitas harian kantor. Kalau tidak, bisa dipastikan Dimas akan terkapar di bangsal rumah sakit jika memaksakan untuk pergi bekerja. Ya, selama ditinggal sang istri, Dimas seperti melupakan kesehatannya. Bahkan ia tidak sungkan untuk mengambil jatah lembur meski pekerjaannya tidak sesibuk biasa. Kini, setelah tak ada sosok Rayya yang kerap menyiapkan segala kebutuhan yang dibutuhkan, Dimas harus terjatuh d