Azkia membanting tubuh letihnya diranjang kamarnya, begitu juga dengan Agam. Hanya saja laki-laki itu menunaikan solat Ashar terlebih dahulu, karena saat adzan tadi ia sedang terjebak macet sehingga baru sempat menunaikannya sekarang. Azkia tak henti-hentinya berucap syukur, Allah sangat baik padanya karena telah memberikan suami sholeh seperti Agam. Baru saja Azkia memejamkan matanya, sebuah tangan melingkari perut dan pinggangnya. Ia menolehkan kepalanya ke samping, dan matanya melihat Agam yang sedang memejam, bahkan laki-laki itu masih memakai koko dan sarungnya. Azkia tau Agam pasti lelah " Ganti baju dulu dong, Gam. Kebiasaan ya kamu.." " Cape sayangg" Ucapnya tanpa berniat membuka matanya terlebih dulu. Hal itu membuat tangan Azkia terulur untuk sekedar mengusap kepala suaminya