“Dengan ini kami nyatakan, atas nama Ishana Yudistia lulus tanpa revisi ...” Ishana menutup mulutnya dengan telapak tangan, benar-benar tidak menyangka mendengar hasil keputusan yang barusan dosennya umumkan. Ini di luar ekspektasi! Eleena yang sidang lebih awal pun masih revisi. Kenapa dia yang terlambat ... justru tanpa revisi? Memang bagus, bagus sekali malah! Hanya saja ... Ishana terlalu kaget, makanya agak tidak percaya. Masih dalam proses mencerna. “Na, hei. Tunggu apa lagi? Ayo salaman sama bapak-bapaknya.” “E-eh, iya, Bu.” Pipi Ishana memerah, segera dia maju menyalami dosen pembimbing satu, dua, dan tiga. “Makasih banyak, Pak. Makasih banyak, Bu. Benar-benar makasih banyak. Saya ... pokoknya nggak tau lagi mau ngucapin apa selain terima kasih.” “Sama-sama. Segera diproses sem