Book 3 Prolog

1847 Words

Seorang pria nampak berjalan terburu-buru dengan menenteng jas abu, sembari melonggarkan dasi yang terlihat mencekik lehernya. "s**t," umpat pria itu kesal ketika sepatu mahalnya tidak sengaja menginjak sesuatu, putung rokok yang dibuang asal. Walaupun rambutnya terlihat berantakan, juga kemejanya yang nampak ia gulung ala kadarnya, tetapi sama sekali tidak mengurangi sedikitpun pancaran wajah tampan yang ia miliki. Buktinya, sejak ia berjalan, gadis-gadis tak bisa melepaskan pandangan dari sosok pria berbadan tegap yang kini mulai memasuki ruangan penuh pengunjung dengan musik yang memekakkan telinga itu. "Tuan Rendy? Anda baru sampai? Tuan Mario sudah menunggu sejak tadi." Ya, Dia Rendy Leonard Sandjaya. Seorang taipan tampan yang mungkin diimpikan hampir seluruh wanita di muka bum

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD