"Kau tau, aku harus menikahinya?" Daffa terbahak mendengar cerita Rendy. Bagaimana bisa pria itu ceroboh meniduri gadis yang masih duduk di bangku sekolah? "Lalu, bagaimana denganmu? Apa kau setuju? Mungkin ini takdir Tuhan, sudah saatnya kau menikah, Ren," ledek Daffa yang dihadiahi pukulan cukup keras di bahu oleh Rendy, sehingga pria itu harus mengusap-usap bahunya. "Kau pikir aku p*****l, huh?" Daffa semakin menaikkan volume tawanya. "Ini murni kebodohanmu sendiri, jadi bertanggung jawablah, kau harus menjunjung tinggi adat istiadatmu walaupun kau tinggal di negeri orang." "Kau sangat kolot, Daff. Aku tidak ingin seperti Ayahku yang menikahi gadis belia." "Oh, come on, waktu sudah berlalu cukup lama, kau harus move on, dari apapun itu. Apapun," ucap Daffa menekankan kata