"Jemput aku sekarang juga, atau aku akan menelpon Ayah untuk menikahkan kita besok." Begitulah ucapan Cherry yang tergiang-ngiang di kepala Rendy beberapa menit yang lalu hingga ia kini harus mengendarai mobilnya dengan secepat kilat. Sial sekali, ia baru saja akan menikmati makan siangnya sebelum mendapat telpon terkutuk itu. Padahal, Rendy sudah mencoba komplain selembut mungkin, tapi gadis cilik itu tak mau tahu, Rendy harus menjemputnya sekarang juga. Bagai sudah jatuh, tertimpa tangga pula, karena terlalu terburu-buru, Rendy hampir saja menabrak seorang pria paruh baya yang sedang menyebrang jalan. Dengan buru-buru juga tangan yang masih bergetar, Rendy menepikan mobilnya dan segera menghampiri pria itu. "Kau tidak apa-apa?" tanyanya khawatir memegangi pundak kakek yang membawa to