Damar tengah berada bersama Yuni di apartemennya. Dia sudah memutuskan untuk merencanakan pernikahan dengan Yuni, sebelum perut Yuni semakin membesar. "Sayang, kita nikah sebulan lagi gimana?" tanya Damar pada Yuni yang sedang duduk bersandar di dadanya. "Boleh, Sayang. Coba kamu tentuin aja tanggalnya," ucap Yuni setuju. Damar menggeser tubuh Yuni lalu bergerak ke pinggir sofa, untuk mengambil kalender yang ada di meja dekat sofa. Dia memperhatikan kalender. "Sekarang kan tanggal 8, gimana kalau kita nikahnya tanggal 6, kamu keberatan enggak?" tanya Damar sambil menunjuk kalender. "Ok. Aku setuju. Apa yang mesti kita siapkan, Sayang?" tanya Yuni dengan raut wajah serius. "Banyak, aku mau pernikahan yang mewah, undang saja semua keluarga kamu. Kita harus mengundang banyak orang. D