Bab 68

2000 Words

Tari menunduk, berusaha menghindari tatapan adiknya Rangga yang saat ini memberikannya tatapan yang tajam. Keduanya saat ini berdiri di lorong rumah sakit depan pintu ruang rawat inap Adit. Rangga melipat dadanya dan tetap terdiam menunggu kakaknya untuk berinisiatif bicara duluan. Namun kakaknya terlihat diam dan hanya menunduk. "Kenapa diam aja? Kakak nggak ngerasa harus ngejelasin sesuatu ke aku?" Tanya Rangga dengan nada datar namun terdengar begitu tajam dan menusuk telinga orang yang mendengarnya. Tari menelan ludah karena rasa gugupnya. Walau Rangga adalah adiknya, namun semenjak menjabat sebagai direktur utama perusahaan Wahid group, wibawa dan sifat intimidasi adiknya berkembang sangat pesat. "Kakak diem aja karena kamu juga diem aja dari tadi. Kan yang ngajak keluar dari r

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD