90. SAKITNYA TUH DI SINI

1406 Words

"Ya Habibi... Ya Qolbi... bangun." Alshad yakin dirinya pasti sedang bermimpi. Karena tidak ingin kehilangan momen indah tersebut, setengah sadar Alshad tarik kembali selimutnya. Ia eratkan sembari berdoa agar tidak terjaga dari tidur. Sungguh, ia ingin menikmati bahagianya hidup ketika dipanggil dengan sebutan sayang yang melenakan telinga. Namun, saat kesadarannya berangsur hilang, Alshad kali ini merasakan sesuatu yang hangat menyentuh bibirnya. Membuka mata perlahan, ia dapati Airin yang baru selesai mengurai ciuman, kemudian tersenyum manis tepat di depan wajahnya. "Bangun, Sayang. Katanya hari ini mau jemput Umi terus temani dia pergi ke acara amal. Kamu nggak lupa, kan?" Alshad mengangguk. Pria itu turut tersenyum. "Iya. Aku nggak lupa. Tapi, omong-omong, yang panggil Habibi ta

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD