Jeremy Loghan adalah pria dewasa pastinya dia memiliki kebutuhan terhadap wanita, wajar jika pria seperti dirinya memiliki lebih dari satu wanita yang akan dengan profesional melayaninya setiap waktu.
Ovelia Graison juga sudah tahu berapa banyak wanita yang dipelihara oleh seorang Jeremy Loghan dan diberi penghidupan dengan sangat layak hanya dengan pekerjaan berbaring di atas ranjang. Tapi belum pernah Ovelia merasa cemburu dengan satupun dari wanita-wanita tersebut, karena selama ini dirinya merasa menjadi yang paling banyak mendapatkan perhatian dari Jeremy. Namun saat tiba-tiba dia mendengar Jeremy Loghan menikahi seorang wanita tentu itu artinya sangat berbeda. Apa lagi dengan segala rumor pernikahan mereka yang serba mendadak. Ovelia sangat sakit hati karena justru mendengar berita tersebut dari media.
"Bersiaplah aku ingin istirahat sejenak!"
Jeremy yang baru datang langsung meminta Ovelia bersiap melayaninya.
Ovelia segera mandi untuk mempersiapkan dirinya dan tidak lupa memakai parfum yang hanya Jeremy suka.
Jeremy suka wanita yang bersih, dia tidak akan mau menyetubuhi wanita sembarangan. Semua wanita yang ia pelihara juga hanya boleh untuk dirinya sendiri.
Ketika Ovelia keluar pria itu sudah menunggunya di atas ranjang dengan begitu elok dan sempurna. Belum pernah Ovelia melihat pria yang bisa seindah Jeremy Loghan. Dia benar-benar mahluk yang tampan dan akan terus membayangi benak wanita manapun yang pernah merasakannya, hingga bercinta dengan siapapun akan terasa hambar dan tidak membuat b*******h lagi.
Jeremy membiarkan Ovelia naik dan menusukkan ke dalam tubuhnya sendiri. Ovelia langsung memekik nikmat dengan napas berdesis ketika merasakan otot keras milik Jeremy seketika memenuhi intinya yang berdenyut panas.
"Oh.... " lenguh Ovelia dengan b*******h. Jeremy sangat keras, kuat dan kencang.
Jeremy membiarkan wanita itu menikmati dulu apa yang dia mau, terus menusukan pria itu kedalam intinya. Ovelia sudah mulai gelisah sendiri dan semakin kepayahan meremas kedua buah dadahnya yang semakin kaku dan kejang. Dia terus bergerak nikmat memutar dan mendorong pinggulnya di atas tubuh Jeremy yang masih belum bergeming menanggapi ajakannya.
Kadang Jeremy memang suka berbuat seperti itu. Membiarkan wanita hingga seperti tidak memiliki harga diri, seolah ada kebencian, dendam, dan kemarahan yang sepertinya memang tidak akan pernah bisa dia atasi.
Semua tubuh wanita tidak jauh berbeda bagi seorang Jeremy Loghan, mereka hanya media untuk memenuhi kebutuhan s*x. Dia bukan orang yang bisa dimiliki oleh siapapun dan tidak akan pernah suka jika ada yang merasa memilikinya sebagai hak ekslusif.
Setelah Ovelia lemas di atas tubuhnya barulah Jeremy merenggut pinggul wanita itu dan mendorongnya untuk segera bangkit lagi agar dapat melayani semua kemauannya.
Sama sekali bukan permainan amatir, karena wanita manapun akan rela menukar nyawa untuk bisa diajak bercinta dengan cara seperti itu. Jeremy Loghan sedang menderanya dengan kencang, memberi kenikmatan sekaligus menuntutnya untuk bisa mempertahankan diri dengan kejam. Karena Jeremy tidak akan suka lagi jika wanitanya sudah terlalu biasa dan tidak nikmat lagi untuk disetubuhi.
Ovelia sudah benar-benar roboh setelah lepas untuk ke tiga kalinya tapi Jeremy sepertinya belum juga usai. Pria itu masih sangat keras ketika mencabut dirinya dari tubuh Ovelia yang telah terkulai tanpa daya untuk mencengkeramnya.
Jeremy berjalan acuh meninggalkan tubuh Ovelia yang sudah tidak berguna, dia mengambil ponsel dari atas meja dan menghubungi seseorang.
Ternyata Jeremy memangil wanitanya yang lain dan kembali menyetubuhinya di depan Ovelia.
Ovelia sampai mual dan benar-benar ingin muntah menyaksikannya. Karena belum pernah sekalipun Jeremy Loghan tega berbuat seperti itu. Jeremy seperti sengaja membiarkan Ovelia menyaksikan wanita lain mengerang nikmat di bawah naungan tubuhnya yang juga sedang meregang kaku menuntut pelepasan.
"Oh, sakit Tuan.... "
Telinga Ovelia seperti ikut terbakar ketika mendengar gadis muda yang sedang ditungangi Jeremy merintih memohon ampun tapi juga sekaligus melenguh penuh nikmat.
Walaupun Jeremy juga menikmati ketika namanya keluar dari bibir para wanitanya, tapi selama ini memang tidak pernah ada yang Jeremy ijinkan untuk menyebut nama depannya. Bahkan Ovelia pun tidak pernah berani dan lebih baik mengigit bibirnya sendiri sampai berdarah dari pada harus mendapat kemurkaan dari seorang Jeremy Loghan.
Pernah Jeremy langsung membuang wanita peliharaannya yang cukup lancang berbuat demikian. Padahal wanita itu hanya sekali saja menyebut nama depannya ketika sedang hilang kendali di bawah cengkraman gairahnya.
"Ampun, Tuan.... "
Jeremy tetap mendera pinggul gadis itu hingga bergoncang-goncang dan menimbulkan suara basah yang membuat Ovelia pening. Walaupun tidak terlalu puas tapi akhirnya Jeremy berhasil selesai dengan tubuh wanita muda itu.
Jeremy segera mandi, kembali berpakaian dan pergi lagi tanpa menghiraukan mereka. Jeremy Loghan memang sama sekali bukan pria yang akan perduli dengan apa yang menjadi bekasnya di atas ranjang. Tidak pernah ada kecupan atau pun kata-kata manis untuk berterimakasih. Jeremy Loghan adalah pria dingin yang kadang juga bisa sangat jahat, tapi tetap tidak bisa membuat wanita berhenti menginginkannya.
Selepas Jeremy pergi Ovelia langsung berpaling cepat pada wanita muda yang masih terkulai di sofa kamarnya. Rahang ovelia mengeras dengan wajahnya yang memerah terbakar oleh kemurkaan.
"Cepat pakai kembali pakaianmu dan pergi dari sini! " usir Ovelia dengan nada keras dan kasar.
Ovelia tidak akan terima jika disamakan dengan wanita-wanita rendah seperti itu. Ovelia hanya semakin yakin jika Jeremy sedang ingin marah pada dirinya.
Gabriela Harlot sudah berhasil membuat Ovelia sangat cemburu. Apalagi Gabriela Harlot juga tidak pernah terlihat gentar di depan seorang Jeremy Loghan, sesuatu yang tidak akan pernah berani Ovelia lakukan atau oleh siapapun wanita di sekitarnya.