Prolog

730 Words
"Saya bisa membiayai operasi Ibumu." Suara itu terdengar di telinga Althea. Wanita itu segera mengangkat wajahnya, menatap pria yang baru saja bicara padanya. Althea tahu siapa pria ini, dia adalah putra dari donatur di tempat panti asuhannya dulu, Enrique Smith. Saat ini Althea sedang putus asa karena membutuhkan uang yang sangat banyak untuk biaya operasi ibunya. Ia tidak tahu harus menemui siapa karena orang-orang di sekitarnya juga tidak akan memiliki uang sebanyak itu. Althea berasal dari keluarga kurang mampu, ia dititipkan di panti asuhan saat ibunya mengalami gangguan jiwa. Setelah lulus sekolah menengah atas, ia bekerja paruh waktu agar bisa membiayai dirinya sendiri. "Apa yang Anda inginkan dari saya sebagai ganti biaya operasi ibu saya?" Althea adalah wanita yang cerdas. Ia tahu tidak ada bantuan yang gratis di dunia ini. "Menikah dengan saya." Althea terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Enrique. Ia kira pria ini mungkin akan menjadikannya simpanan atau semacamnya, tapi dia menawarkan sebuah pernikahan. "Kenapa saya?" "Karena saya sudah menyukai kamu sejak pertama saya melihat kamu di panti asuhan." Althea ingat kapan ia pertama kali bertemu dengan Enrique, itu lima tahun lalu saat ia berumur lima belas tahun. "Baik, saya setuju." Althea tidak memiliki pilihan apapun. Ia memiliki seorang kekasih yang sangat ia cintai, tapi ia menyadari satu hal bahwa ia dan kekasihnya tidak akan mungkin bersama, jadi dengan siapapun ia menikah nanti itu sama saja. Cintanya habis telah habis untuk orang lama, sisanya hanya melanjutkan hidup saja. Kesepakatan telah dibuat, segera ibu Althea dioperasi saat Enrique melunasi semua biaya dan memasukan biaya tambahan untuk perawatan ibu Althea. Satu bulan kemudian, pernikahan mewah dan megah diadakan. Enrique memberikan yang terbaik untuk wanita yang telah membuatnya jatuh hati. Keluarga Enrique sebenarnya menentang keputusan Enrique untuk menikahi Althea karena Althea hanyalah seorang gadis yang dibesarkan di panti asuhan, ibunya adalah wanita dengan gangguan kejiwaan, ayahnya sudah tiada. Namun, karena lima tahun lalu orangtua Enrique sudah berjanji bahwa jika Enrique bisa membuat perusahaan mereka mendapatkan keuntungan beberapa kali lipat, maka mereka akan membiarkan Enrique menikahi Althea. Dan Enrique yang sangat bertekad telah mencapai prestasi itu. Sehingga ia bisa datang pada Althea dan menikahi wanita itu. Althea sendiri tidak menyangka bahwa hari ini ia akan memakai gaun yang indah, berada di aula yang megah yang didekorasi seperti istana di atas awan. Bahkan dalam mimpi terliar Althea sekalipun ia tidak pernah membayangkan hal ini. Pernikahan yang ada dibayangannya adalah pernikahan sederhana, dengan gaun yang indah tapi tidak terlalu mahal, karena ia tahu pria yang ia cintai bukanlah lelaki yang kaya raya. Sayangnya, pernikahan megah ini tidak cukup membuat Althea bahagia karena pengantin laki-lakinya bukan Savero, kekasihnya. Proses pernikahan itu sedang berlangsung, pintu aula megah itu terbuka, sosok pria muda berusia dua puluhan tahun masuk ke dalam sana. Pria itu hanya mengenakan pakaian rumah sakit. Beberapa orang di sekitarnya menatap heran ke arahnya. Mereka semua bertanya-tanya siapa pria yang datang dengan pakaian tidak sesuai itu. Jauh di depan Althea berdiri bersebelahan dengan Enrique yang wajahnya tampak dihiasi senyuman bahagia. Pandangan Althea tertuju pada sosok pria yang mengenakan pakaian rumah sakit. Jantungnya berdetak patah. Savero. Ia tidak tahu bahwa Savero akan datang ke acara pernikahan ini. Althea melihat ke samping, apakah mungkin Enrique mengundang Savero? Althea tidak bisa membayangkan betapa sakit hatinya Savero saat ini, tapi begini juga lebih baik. Savero akan lebih cepat melupakannya. Ia juga tidak memiliki alasan untuk meninggalkan pria itu sebelumnya, sekarang ia tidak perlu membuat alasan lagi. Savero membeku di tempatnya, awalnya ia tidak ingin percaya pada apa yang dikatakan oleh kakeknya bahwa hari ini Althea akan menikah dengan pewaris keluarga Smith. Hingga akhirnya ia datang ke aula ini padahal ia masih dalam kondisi sakit. Sekarang setelah ia melihat Althea dalam balutan gaun pengantin, Savero dihantam oleh kenyataan bahwa Althea benar-benar mengkhianatinya. Pada akhirnya Althea sama saja seperti wanita lain, yang akan meninggalkan pasangannya demi pria kaya. Alih-alih membuat keributan, Savero berbalik. Althea tidak pantas sama sekali ia ributkan. Saat ia meregang nyawa, Althea malah meninggalkannya dan merencanakan pernikahan dengan pria lain. Hubungan mereka yang telah terjalin selama lima tahun ternyata bukanlah apa-apa di mata Althea. Ya, Savero harusnya tahu, wanita cantik seperti Althea akan mengandalkan kecantikannya untuk memanjat tangga sosial. Setelah hidup dalam kesulitan selama dua puluh tahun, mungkin Althea muak dengan keadaannya dan mencoba mengubah takdirnya. Savero akan mengingat semua rasa sakit yang ia rasakan hari ini. Althea, suatu hari nanti ia pasti akan membalas wanita itu. tbc
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD