2. Aku Menginginkan Istrimu

1383 Words
"Maafkan aku karenaku kau mendapatkan penghinaan." Enrique lagi-lagi merasa bersalah pada Althea. "Ini bukan salahmu, mari lupakan saja." Althea bisa menahan semua penghinaan, bukan karena ia sangat sabar, tapi karena ia sudah sangat terbiasa dipandang sebelah mata oleh orang lain. "Apakah kondisi perusahaan belum membaik?" Enrique tidak pernah membicarakan mengenai krisis perusahaan dengan Althea secara mendalam, ia hanya memberitahu Althea bahwa perusahaan sedang mengalami masalah. Namun, karena saat ini Althea telah bertanya maka ia akan memberitahu Althea. "Kondisi perusahaan sedang krisis sekarang. Jika terus mengalami kerugian maka kurang dari satu tahun ini maka perusahaan akan mengalami kebangkrutan." Althea tidak menyangka jika masalhnya begitu serius. "Maafkan aku karena tidak bisa membantumu." Althea mengatakannya dengan pelan. Ia adalah seorang yatim piatu tanpa dukungan keluarga, jadi ia tidak bisa membantu Enrique sama sekali. Enrique menggenggam tangan Althea. "Ini bukan salahmu, jangan meminta maaf." Apa yang terjadi pada perusahaannya tidak ada hubungannya dengan Althea, selain itu perusahaan adalah tanggung jawabnya. Althea tidak memiliki kewajiban untuk membantunya. Apa yang terjadi saat ini adalah ujian baginya, ia harus bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Mobil Enrique melaju meninggalkan tempat perjamuan. Di dalam Hugo menghubungi seseorang. "Tuan, saya sudah menjalankan sesuai dengan arahan Anda." "Bagus, Grup Dominic akan berinvestasi pada proyek terbarumu." Wajah Hugo terlihat berbinar. "Terima kasih, Tuan." Panggilan itu kemudian diputus sepihak oleh lawan bicara Hugo. Hugo sebelumnya memiliki hubungan yang baik dengan Enrique, tapi sejak perusahaan Enrique mengalami kemunduran, pria itu mulai menarik diri dari hubungannya dengan Enrique. Sekarang setelah panggilan hari ini, ia bersyukur karena telah mengambil keputusan yang tepat. Ternyata Enrique benar-benar telah menyinggung orang besar di ibu kota. ** Waktu demi waktu berlalu, perusahaan Enrique tidak bisa menanggung kerugian lebih banyak lagi. Enrique telah menghubungi orang-orang yang dulu pernah ia bantu, tapi semua orang itu kini berbalik memunggunginya. Enrique benar-benar tidak mengerti kenapa akhirnya perusahaannya berada diambang kebangkrutan seperti ini. Kepala Enrique seperti akan meledak. Ia telah mengupayakan berbagai hal, tapi pada akhirnya semua upayanya itu gagal. Ia sekarang hampir putus asa. Keluarganya juga telah berkali-kali menyalahkannya, begitu juga para pemegang saham. Enrique yang pernah memberikan banyak keuntungan pada perusahaan, kini tidak bisa mengatasi masalah yang ada di depan mata. "Tuan, harga saham kita semakin turun." Asisten pribadi Enrique memberitahu Enrique dengan suara yang sedikit panik. Enrique hanya bisa melihat layar di tablet yang ditunjukan padanya oleh asisten pribadinya. Wajah pria itu terlihat suram. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Kepala Enrique yang dipenuhi oleh banyak beban kini tiba-tiba menjadi kosong. Pada saat yang sama, sebuah panggilan masuk ke ponselnya. Enrique menyipit, itu adalah nomor tidak dikenal. "Tuan, saya dengar CEO dari grup Dominic sedang berada di kota ini. Apakah Anda ingin mencoba untuk menemuinya?" Asisten pribadi Enrique adalah pria yang cakap, ia bisa mendapatkan banyak informasi. Enrique seperti mendapatkan harapan. Apapun yang memiliki kemungkinan untuk membuat situasi perusahaannya membaik maka ia akan mencobanya. "Hubungi asisten pribadi CEO grup Dominic." "Baik, Tuan." Asisten pribadi Enrique segera menjalankan tugasnya, tapi sayangnya panggilannya tidak dijawab oleh asisten pribadi CEO grup Dominic. Enrique memerintahkan asisten pribadinya untuk terus mencoba. Sampai akhirnya satu minggu kemudian panggilan itu akhirnya dijawab. "Tuan, saya berhasil membuat janji pertemuan untuk Anda dan CEO dari grup Dominic." Enrique yang semakin hari semakin terhimpit, akhirnya merasa sedikit lebih lega. Ia berharap pertemuannya nanti akan membuahkan hasil yang baik untuk perusahaannya. ** Pukul tujuh malam di sebuah restoran, Enrique telah menunggu CEO dari grup Dominic. Pria itu melihat ke jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Ini sudah lebih dari satu jam dari janji pertemuan. Enrique merasa seperti dipermainkan, tapi ia masih tetap menunggu. Hingga akhirnya pintu terbuka, Enrique segera berdiri. Ia melihat ke arah pintu. Sesosok pria mengenakan setelan bewarna hitam masuk ke dalam sana. Tubuh Enrique membeku di tempatnya, meski sudah tujuh tahun berlalu, tidak mungkin ia lupa wajah ini. Wajah pria yang dicintai oleh istrinya, Savero Dominic. Saat Althea berhubungan dengan Savero, ia pernah beberapa kali melihat Savero. Sekarang Enrique berhadapan dengan Savero setelah tujuh tahun berlalu. Tidak pernah ia bayangkan bahwa Savero akan menjadi seorang CEO dari perusahaan berpengaruh di benua ini. Grup Dominic, tidak hanya terkenal di ibu kota, tapi di benua ini nama perusahaan ini juga sangat diperhitungkan. "Tuan Enrique?" Savero menatap Enrique datar. "Ya, saya Enrique Smith. Senang bertemu dengan Anda, Tuan Savero Dominic." Enrique yakin bahwa pertemuan kali ini tidak akan memiliki hasil yang baik karena tujuh tahun lalu ia telah merebut wanita yang dicintai oleh Savero dengan cara licik. Savero duduk dengan angkuh. Pria itu tidak memberikan rasa hormat sama sekali pada Enrique. "Jelaskan situasinya, Tuan Enrique!" Enrique menatap Savero seksama, tujuh tahun telah berputar sangat jauh. Dahulu ia berada di atas dan Savero hanyalah anak kurang mampu yang dibesarkan bersama dengan Althea di panti asuhan, dan sekarang Savero adalah CEO dari perusahaan ternama, sementara dirinya adalah CEO dari perusahaan yang akan bangkrut sebentar lagi. Meski memalukan, Enrique menjelaskan situasinya. Pria itu kemudian meminta bantuan Savero untuk berinvestasi di perusahaannya. "Aku bisa membantu S Corp keluar dari krisis, tapi ada syaratnya." "Apa syaratnya?" "Aku menginginkan istrimu." "Tuan Savero, jangan keterlaluan!" Enrique menggeram marah. Savero bangkit dari tempat duduknya. "Anda hanya memiliki waktu tiga hari untuk membuat keputusan, Tuan Enrique. Melihat perusahaan Anda bangkrut atau menjual istri Anda pada saya." Setelahnya Savero berbalik dan meninggalkan ruangan pribadi itu. Kedua tangan Enrique mengepal, pria itu meninju meja dengan keras. Ia benci ditekan sampai terhimpit seperti ini, terlebih melibatkan Althea. Enrique meninggalkan ruangan itu dengan marah. Pria itu masuk ke mobilnya, ia memerintahkan asisten pribadinya untuk membawanya pulang. Pria itu melonggarkan dasi yang terasa mencekik lehernya. Memikirkan Savero, ia menghubungkan satu demi satu, tampaknya masalah demi masalah dan kerugian yang diderita oleh perusahaannya adalah ulah Savero. Saat Enrique kembali ke kediamannya, ia melihat istrinya ditampar oleh ibunya. Di sana tidak hanya ada ibunya, tapi juga ayahnya. "Bu, kenapa Ibu menampar Althea?!" Enrique sudah sangat marah, ditambah dengan melihat kejadian seperti ini ia menjadi semakin marah. "Istrimu tidak berguna! Dia adalah pembawa sial di keluarga Smith! Bukan hanya tidak bisa memberikan keturunan, dia juga membuat perusahaan kita diambang kehancuran!" Julia berkata dengan marah. "Ini semua tidak ada hubungannya dengan Althea!" bengis Enrique. "Enrique, perusahaan saat ini sedang mengalami masalah serius. Jika saja dulu kau menikah dengan pewaris dari keluarga Harper, maka saat ini perusahaan keluarga kita pasti akan tertolong." Jonathan, ayah Enrique menyalahkan Enrique karena Enrique menolak perjodohan dengan wanita pilihan ia dan istrinya dan malah menikahi Althea yang tidak memiliki dukungan apapun. "Aku akan menemukan jalan keluar untuk perusahaan. Jangan pernah menyalahkan Althea, karena dia tidak memiliki tanggung jawab apapun di perusahaan!" Enrique menatap tegas ke orangtuanya. "Enrique, kau benar-benar sudah disihir oleh p*****r menjijikan ini! Dengarkan ibu baik-baik, kau harus menceraikan wanita ini, dia akan menarik seluruh keluarga Smith jatuh ke jurang kehancuran!" Julia tidak akan pernah bisa berdamai dengan Althea. Ia sangat membenci menantunya. "Ceraikan wanita ini dan menikahlah dengan pewaris keluarga Harper. Keluarga Harper akan membantu perusahaan setelah kau menikah dengan Evelyn," seru Jonathan. "Ayah, Ibu, sebaiknya tinggalkan kediaman ini!" Enrique sudah habis kesabaran. Orangtuanya terlalu sering mencampuri masalah rumah tangganya. Jonathan dan Julia sangat tidak puas. Enrique sekali lagi membela Althea daripada orangtua yang telah membesarkannya. "Enrique, kakek buyutmu membangun perusahaan dengan air mata dan darah, jika perusahaan sampai hancur karenamu maka ayah tidak akan pernah memaafkanmu!" Jonathan kemudian meninggalkan ruangan itu dengan marah, lalu disusul oleh Julia. Kepala Enrique semakin akan meledak, orangtuanya bukannya memberikan dukungan padanya untuk mengatasi masalah perusahaan, tapi malah memberikan masalah tambahan untuknya. "Althea, maafkan orangtuaku." Enrique meminta maaf untuk ibu dan ayahnya. "Lupakan saja, aku tidak akan menyimpan kata-kata mereka di dalam hati." Daripada dirinya, Althea lebih memikirkan Enrique. Selama tujuh tahun pernikahan mereka, Enrique sudah sangat banyak membantunya. Pria ini juga memperlakukannya dengan sangat baik dan hangat. Meski ia tidak mencintai Enrique, ia sangat menghormati dan menghargai Enrique sebagai suaminya. "Mengenai apa yang orangtuamu katakan tadi..." "Jangan memikirkan apa yang dikatakan oleh orangtuaku, ini sudah malam istirahatlah. Aku akan pergi ke ruang kerja." "Baik." Setelah melihat Althea berbalik, Enrique juga melangkah, pria itu pergi ke ruang kerjanya. Pria itu memikirkan apa yang dikatakan oleh orangtuanya tadi, bahkan jika ia menceraikan Althea dan menikah dengan Evelyn, itu tidak akan membantu. Perusahaan keluarga Harper mungkin juga akan mengalami masalah. Enrique sangat tahu, kedatangan Savero kali ini adalah untuk membalas dendam padanya dan merebut kembali Althea yang ia rampas dari pria itu. tbc
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD