4. Tidak Pantas

1290 Words
Keesokan paginya Savero mengumpulkan semua pelayannya termasuk Althea. "Ini adalah Althea Zamara, pelayan baru di kediaman ini." Savero memberitahu para pelayannya. Lalu pria itu kemudian beralih ke kepala pelayan. "Bibi Grace, antarkan dia ke kamar pelayan dan beritahu dia apa yang harus dia kerjakan di kediaman ini!" "Baik, Tuan." "Nona Althea, mari ikuti saya." Grace memperlakukan Althea dengan sopan. Althea adalah satu-satunya pelayan yang dibawa langsung oleh tuannya, jadi ia pikir bahwa Althea tidak akan sama dengan para pelayan lainnya. Selain itu Althea memiliki penampilan yang terawat. Tidak aka nada pelayan yang memiliki penampilan seperti ini. Althea mengikuti Grace, mereka meninggalkan bangunan utama dan pergi ke paviliun yang ada di sebelah bangunan utama. "Nona Althea, ini adalah kamar Anda." Althea melihat ke sekeliling, kamar ini hanya sebesar kamar mandinya di kediaman Enrique, tapi Althea tidak mengeluh karena meski tujuh tahun hidup dalam kemewahan, ia tidak benar-benar bisa menikmatinya. "Terima kasih, Nyonya." "Nona, Anda tidak perlu memanggil saya seperti itu. Cukup panggil saja saya Bibi Grace." "Baik, Bibi Grace." Althea kemudian melanjutkan kembali kata-katanya. "Bibi, panggil saya Althea saja." "Baik, Althea." Grace tersenyum lembut. "Bibi akan mengambilkan pakaian pelayan untukmu, istirahatlah dulu." "Ya, Bibi." Grace kembali dengan beberapa seragam pelayan di kediaman itu. "Ini pakailah, lalu setelah itu Bibi akan menjelaskan apa pekerjaanmu." "Baik, Bibi." Althea kemudian mengganti pakaiannya dengan seragam berwarna hitam putih. Hidupnya berubah dalam satu malam. Dari seorang nyonya muda dari keluarga kaya, ia menjadi seorang pelayan. Setelah ia mengganti pakaiannya, pintu kamarnya kembali terbuka. Althea mengira bahwa yang masuk adalah Grace, tapi ternyata itu adalah Savero dan Ridley. Ridley membawa nampan yang di atasnya ada secangkir air dan di dalam wadah kecil ada sebutir obat. "Minum itu!" Althea melihat ke nampan, ia tidak menanyakan obat apa itu. Ia hanya mengambilnya dan meminumnya tanpa keluhan. "Ganti pakaianmu! Ridley akan membawamu ke dokter untuk melakukan pengecekan tubuh dan pemasangan a**************i. Wanita sepertimu tidak pantas mengandung benihku!" Althea menatap Savero sejenak, pria di depannya ini bukan lagi Savero yang ia kenal dulu. Althea tidak akan menyalahkan Savero karena berubah, ia telah menyakiti pria ini terlebih dahulu. Wajar jika yang ia terima adalah kebencian dan kemarahan. "Saya tidak memiliki pakaian, barang-barang saya belum diambil dari kediaman mantan suami saya." Althea menjawab seadanya. Pakaian yang ia gunakan tadi juga adalah pakaian semalam. "Tidak perlu berganti pakaian!" Savero berbalik dan keluar lebih dahulu dari ruangan itu. "Nyonya Althea, mari," seru Ridley. Althea mengikuti langkah Ridley, ia kemudian masuk ke dalam mobil yang kemudian membawanya ke rumah sakit. Di tempat lain, saat ini Enrique sedang mengalami masalah perut. Pria itu terlalu banyak minum semalam. Menceraikan Althea adalah bagian paling menyakitkan dalam hidupnya. "Apa yang terjadi padamu? Di mana istrimu?" Julia bertanya pada Enrique dengan khawatir. Dokter tiba beberapa detik kemudian. Pria yang usianya sedikit lebih tua dari Enrique itu segera memeriksa keadaan Enrique. "Enrique, kau tidak bisa minum alkohol terlalu banyak, kenapa kau minum sangat banyak semalam? Apakah kau sudah bosan hidup!" Dokter itu memarahi Enrique. Enrique tahu tentang kondisinya, tapi hatinya benar-benar kacau, ia ingin mengalihkannya pada alkohol agar sedikit berkurang. "Ini adalah obatmu, minum dengan teratur. Dan jangan minum alkohol terlalu banyak lagi!" Dokter memberikan obat pada Enrique. Enrique sekali lagi hanya menerima kemarahan itu. Ia biasanya sangat menjaga dirinya, tapi ia juga manusia biasa yang tidak bisa menahan kesedihan dan rasa sakit di hatinya. Dokter kemudian pergi, di dalam sana tersisa hanya Enrique dan ibunya. "Tunggu di sini, Ibu akan mencari istrimu. Bisa-bisanya dia tidak mengurusmu dengan benar!" Julia menyalahkan Althea. "Althea tidak ada lagi di kediaman ini." Enrique mengatakannya menelan kepahitan. "Apa maksudmu?" "Aku dan Althea bercerai kemarin." Julia menatap Enrique tidak percaya. Putranya selalu menolak untuk menceraikan Althea, lalu kenapa tiba-tiba mereka sudah bercerai. "Apakah wanita sialan itu meninggalkanmu karena dia sudah tahu perusahaan akan segera bangkrut! Wanita sialan itu benar-benar tidak tahu diri. Saat kau sedang di ambang kehancuran dia malah meninggalkanmu. Dia pasti telah menemukan pria kaya lain." Enrique menatap ibunya marah. Jika saja ibunya memperlakukan Althea sedikit lebih baik, maka ia tidak akan pernah melepaskan Althea. Ia tahu Savero akan menekannya sampai mati jika ia tidak melepaskan Althea, tapi tentu saja ia tidak akan menyerah dengan begitu cepat. Sekarang ia sudah melepaskan Althea, dari semua kata-kata yang diucapkan oleh Savero pada Althea kemarin, Enrique yakin bahwa Savero tidak akan memperlakukan Althea dengan baik. Kehilangan Althea dan membayangkan bagaimana Althea diperlakukan buruk oleh Savero benar-benar menyiksa Enrique. Ini adalah salahnya karena tidak bisa melindungi wanita yang ia cintai. "Bukankah Ibu dan yang lainnya menginginkan aku bercerai dengan Althea, lalu kenapa sekarang Ibu tidak merasa senang? Apa yang Ibu inginkan tercapai. Apakah Ibu merasa puas?" Dihadapkan dengan kata-kata dingin dari putranya, hati Julia menjadi tidak nyaman. Ada rasa bersalah di sana. "Althea tidak meninggalkanku karena aku akan bangkrut, tapi karena aku menjualnya pada pengusaha yang bisa membantu S corp agar tidak bangkrut. Akulah yang sangat jahat di sini, bukan Althea." "Apa yang kau katakan tadi, Enrique?" Julia tiba-tiba menjadi tidak mengerti. "Aku mengorbankan Althea untuk keselamatan perusahaan. Apakah sudah jelas bagi Ibu sekarang?" "Kau tidak jahat kalau begitu. Althea telah mendapatkan segala kemewahan sejak kau menikahinya. Tidak ada salahnya baginya untuk berkorban. Lagipula setelah ini dia akan hidup dengan pria kaya lain." Enrique tahu bahwa ibunya tidak menyukai Althea, tapi ia tidak menyangka bahwa ibunya benar-benar jahat. "Jangan terlalu memikirkan tentang wanita itu. Setelah ini menikah saja dengan Evelyn. Dia jauh lebih baik dari Althea berkali lipat." Kata-kata ibunya membuat Enrique semakin melihat ibunya sebagai wanita tanpa empati. "Aku tidak akan menikah dengan wanita manapun lagi. Sampai aku mati, hanya Althea wanita yang pernah menjadi istriku." "Enrique, untuk apa kau menyia-nyiakan hidupmu demi wanita itu. Kau harus melanjutkan hidupmu. Selain itu keluarga kita membutuhkan pewaris. Adalah keputusan yang tepat menceraikan Althea, dengan begitu kau bisa menikah lagi dan memiliki keturunan." "Menikah dengan seratus wanita pun, aku tidak akan bisa memiliki keturunan." Julia menatap putranya bingung. "Apa maksudmu, Enrique?" "Aku tidak bisa ereksi, Bu. Tujuh tahun pernikahan, dan tidak memiliki keturunan itu bukan karena ketidakmampuan Althea, tapi karena ketidakmampuanku. Selama tujuh tahun ini Althea tidak mengatakan apapun karena ia tidak ingin menjatuhkan harga diriku. Dia bersedia disalahkan agar aku tidak dipandang rendah oleh orang lain!" Tubuh Julia kehilangan tenaganya. Wanita itu terhuyung ke belakang, jika ia tidak berpegangan dengan sofa yang ada di dekatnya, ia pasti sudah jatuh. "Tidak akan ada wanita di dunia ini yang bisa menerima kekuranganku kecuali Althea. Untuk menutup aibku, dia bahkan menerima semua hinaan dan kata-kata tidak menyenangkan dari ibu dan yang lainnya." Enrique berkata lagi. Wanita paruh baya itu menatap putranya tidak percaya. "Ini tidak mungkin." "Jika Ibu tidak percaya maka aku bisa menunjukan catatan medisku. Aku sudah berkali-kali mencoba mengobati penyakitku, tapi itu tidak membuahkan hasil sama sekali. Jadi, Ibu, dengan wanita mana pun aku menikah. Aku tidak akan memiliki keturunan. Dan ya, aku juga tidak yakin bahwa para wanita itu akan tetap mempertahankan pernikahan kami setelah tahu bahwa aku tidak bisa ereksi." Julia benar-benar tidak bisa mempercayai hal ini. Putranya sejak kecil terlahir sehat, lalu kenapa bisa putranya memiliki penyakit seperti itu. "Sekarang aku sudah bercerai dengan Althea, dia tidak harus lagi menanggung penghinaan dan perbuatan tidak menyenangkan karena kekuranganku. Hanya saja setelah ini Ibu akan melihatku hidup kesepian sampai mati." Enrique bangkit dari tempat tidurnya, ia pergi ke kamar mandi, membiarkan ibunya yang terlihat begitu terkejut dan hancur. Julia meninggalkan kediaman Enrique setelahnya. Sepanjang perjalanan ia memikirkan bagaimana nasib putranya. Jika putranya menikah dengan wanita lain, maka wanita itu mungkin tidak akan sebaik Althea yang menjaga aib Enrique. Bahkan sekalipun Evelyn sangat tertarik pada Enrique, wanita itu mungkin tidak akan bisa menerima kekurangan Enrique. Dada Julia sangat sesak, wanita itu memukul dadanya dengan kuat. Saat ia mengira Althea adalah wanita mandul, ternyata yang memiliki kekurangan adalah putranya sendiri. tbc
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD