Jangan menangis

1707 Words

Rayya merasa kurang nyaman saat beberapa karyawan menatapnya dengan tatapan sinis. Ia duduk dikubikelnya dan seperti ia duga sikapnya yang berani melawan Jagadta saat rapat, sepertinya telah menjadi buah bubir para karyawan hotel. Rayya melihat Trisa yang saat ini melihat kearahnya dan tersenyum. Rayya merasa tidak enak karena ia belum menceritakan tentang dirinya kepada Trisa. Rayya kemudian melihat jam tangannya dan masih ada waktu sepuluh menit sebelum mereka bekerja. Rayya berdiri lalu melangkahkan kakinya mendekati Trisa. "Tris temanin aku buat teh yuk!" ajak Rayya membuat Trisa menganggukkan kepalanya dan keduanya melangkahkan kakinya menuju dapur di lantai ini. Rayya dan Trisa membuat teh lalu, keduanya menuju balkon yang ada dibelakang dapur ini. Rayya meminum tehnya dan kemudian

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD