Rayya bingung dengan sikap Jagadta yang saat ini mendiamkannya hanya karena kejadian kemarin siang. Malam tadi Jagadta bahkan membiarkannya tidur di kamar Nayla dan pagi ini, Jagadta telah pergi ke bekerja. Rayya menghela napasnya karena penolakannya kemarin siang itu sangat beralasa dan sekarang ia juga bingung ingin memulai pembicaraan tentang hal itu pada Jagadta. Ia malu, tentu saja ia malu karena selama ini ia terlalu cuek dengan yang namanya pacaran. Menikah dengan laki-laki angkuh dan dingin seperti Jagdta, membuatnya bertambah bingung bagaimana cara berdamai dengan Jagadta. Rayya melihat motor bututnya yang terparkir digarasi, ia masih sungkan meminta supir Nayla untuk mengantarkannya pergi ke Hotel, apalagi ia memiliki harga diri yang tunggi dan enggan menggunakan fasilitas yab