Brenda memandang bengis para warlock itu. Sungguh rasanya Brenda akan menghabisi mereka detik itu juga.
Salah satu warlock itu berlari kearahnya dengan kepulan api di tangannya. Brenda menyeringai remeh.
BUM!
Warlock itu menyemburkan api nya kearah Brenda namun secepat kilat Brenda langsung menangkisnya dengan air. Dia membuat pertahanan dengan air yang nampak seperti dinding kokoh.
Semua warlock di ruangan itu langsung terbelalak kaget bahkan ada yang sampai memundurkan langkahnya karena mereka tahu bahwa yang menguasai lebih dari 1 elemen itu hanyalah sage.
Brenda yang masih dalam keadaan kalap langsung membuat kobaran api yang sangat sangat besar yaitu api abadi, yang berwarna hitam pekat dengan ungu di ujungnya dan langsung dilemparkan api itu kearah para warlock di depannya.
Setengah dari warlock itu langsung terkena api abadi itu, keadaan makin runyam dan tidak terkendali. Dayang dan alchemist yang ada di ruangan itu sudah berlarian berhamburan keluar. Ratu Lia sampai menangis histeris, Bulan dan Bintang hanya terpaku menatap Brenda dengan tatapan yang sangat tajam.
Setengah dari warlock yang tidak terkena api abadi itu langsung menyatukan kekuatan mereka, kalian pasti berpikir bagaimana bisa ada pertarungan yang sangat besar di dalam sebuah kamar tapi kalian jangan salah, seperti yang Brenda bilang tadi bahwa kamar Bulan ini memiliki besar yang tidak wajar karena bisa dibilang kamar ini sangat-sangat besar.
Para warlock itu membuat sebuah topan halilintar yang disatukan dengan elemen air dan api, bisa dibilang ini kali pertama Brenda melihat semacam ini tapi jangan berpikir Brenda akan takut, impossible. Brenda tidak akan pernah takut.
Saat dirasa topan halilintar itu mulai menyerangnya, Brenda mengeluarkan semua elemen yang ada di tubuhnya dan ini merupakan rekor pertamanya mengeluarkan semua elemen dalam waktu yang sama sekaligus, mungkin ini bisa juga menjadi pembelajaran untuknya nanti.
"Oke kalau kalian maunya seperti ini, akan aku layani." Gumam Brenda dengan senyuman tak terbaca.
Topan halilintar itu langsung menuju ke arahnya, Brenda dengan sigap membuat pertahanan dari tanah lalu dia membuat sebuah badai, jangan kalian pikir ini badai biasa karena badai yang dibuat Brenda adalah badai angin yang melingkupi air dan api di dalamnya, tentu saja api abadi.
Kenapa Brenda selalu menggunakan api abadi? Karena siapapun yang terkena api ini mereka tidak akan bisa sembuh tanpa bantuannya, sehingga ini akan lebih menyulitkan mereka. Lihat saja setengah dari warlock yang terkena api tadi mereka sudah pingsan meski tubuhnya tidak terbakar tapi mereka sudah dalam keadaan yang mengenaskan.
DUAR!!!
Suara ledakan yang sangat besar itu bahkan membuat istana bergetar meski hanya beberapa detik, itu merupakan suara dari halilintar yang dibuat para warlock yang bertubrukan dengan badai yang dibuat Brenda.
Siapakah pemenangnya?
Aku rasa kalian pasti tahu. Brenda.
Keadaan kamar hancur dan banyak warlock yang kocar-kacir pingsan di lantai sungguh membuat keadaan ini bisa dikatakan sebagai keadaan yang sangat-sangat kacau.
"Kamu!!!" geram Bintang tak dapat percaya, dia sangat marah melihat kemenangan Brenda. Mengetahui keadaan yang tidak memihaknya Bintang langsung berdiri, dia akan memutuskan untuk melawan Brenda sendirian.
"Jadi kamu memutuskan untuk melawan ku sekarang, heh?!" Brenda mendecih sinis, kalau boleh jujur Brenda saat ini juga merasa bersalah karena telah membuat kekacauan ini, tapi apakah ini bisa disebut salahnya jika dia berbuat baik namun malah dibalas dengan kejahatan, Brenda yang mengingat itu mendadak emosinya mencuat kembali.
Semua barang di ruangan itu tiba-tiba beterbangan, Brenda awalnya terkejut namun dia bisa menguasai dirinya setelah paham.
Oh ... ternyata pengendali angin, batin Brenda memandang Bintang.
Seperti dugaannya bahwa semua barang itu akan melayang kearah nya. Brenda dengan sigap membuat benteng dari tanah sehingga benda-benda itu langsung berceceran di lantai. Brenda tersenyum tipis.
Ternyata lagaknya tidak sesuai dengan kemampuannya, Brenda pikir awalnya Bintang merupakan sosok yang kesatria dan kuat dilihat dari sikapnya yang sangat sombong, tapi ternyata kekuatannya tidak seberapa.
Apakah boleh Brenda sombong sekarang. HA-HA.
Saat Brenda akan menyerang Bintang, tiba-tiba ada sebuah suara yang menghentikan kegiatannya.
"Ada apa ini?!!!" bentak orang itu entah pada siapa. Semua atensi di ruangan itu seketika terarah pada nya, ternyata dia adalah Raja Asse.
Namun ini hanya perasaan Brenda saja atau memang benar adanya bahwa Raja Asse memandang Brenda sedikit .... aneh.
Sedangkan di sisi lain Raja Asse terbelalak melihat Brenda, dia juga sama terkejutnya namun dengan cepat dia bisa menguasai air muka nya.
'Apakah itu dia?' batinnya antara terkejut dan syok.
***
TBC.