Derik kursi yang tergeser membangunkan Chandra pagi itu. Kejadian pemukulan kemarin membuatnya harus dirawat semalaman di rumah sakit. Mulai membuka mata, menyadari Karina sedang tertidur di sisi kasurnya. Alisnya tertaut, menahan sakit pada pergelangan bahunya akibat pemukulan brutal itu. Dia berusaha bangkit saat menatap jam dinding. 'Udah jam 11. Jam satu nanti pertandingannya. Aku harus ke sana. Windy pasti nungguin aku.' Menyadari suara grasak-grusuk di kasur, Karina terbangun dan mendapati Chandra sudah sadar dan hendak bangkit. "Chand ..." "Panggilkan dokter, Rin. Gue mau pulang. Pertandingannya udah mau dimulai," ujar Chandra dengan suara yang masih lemah. "Nggak, Chan. Lo nggak bisa tanding hari ini. Lo masih sakit. Di sini aja, biar gue panggil dokter." Karina keluar ruang