Tari menatap Radit yang tengah fokus menyetir di sampingnya. Mata Tari mengerjap berulang kali ketika akhirnya Radit membalas tatapannya. Radit mengernyit dan berujar, "Ada apa, Tari?" tanyanya. Tari mengulum bibirnya. Ia mulai membuka bibirnya setelah meyakinkan dirinya untuk berbicara yang sebenarnya padaa Radit. "Sebenarnya tadi pas makan siang, ada yang ingin aku omongin, Mas. Tapi karena ada Mbak Dewi, Mas Kino, dan Akbar, gak jadi deh." Tari menyambung, "Aku mau minta maaf, Mas." Radit yang kini kembali menatap jalanan di depannya lalu mengernyit. "Minta maaf karena?" Tari mendadak bingung ingin memulai dari mana. Akhirnya ia malah bergumam tak jelas. "Anu ... tentang ..." Kemudian setelah merutuki kebodohannya, gadis itu segera memperbaiki bicaranya. "Mbak Dewi bilang k