"Rahel." Panggil Lucas tersenyum lebar melihat wanita itu sudah keluar kamar, dengan langkah pelan Rahel nampak mengusap canggung tengkuknya, rasanya malu sekali padahal ia sudah belagak sok nolak tapi justru ketiduran begitu pulas. "Gimana keadaan kamu? Udah enakan?" Rahel hanya menggumam pelan dengan tatapan tak terarah, "aku mau pulang." Ujarnya membuat Lucas langsung beranjak dari tempatnya. "Biar aku anterin—" "Gak usah, kerjaanmu juga pasti banyak." Potongnya sesegera mungkin sebelum melenggang begitu saja dari sana, Lucas mengerjap cepat buru-buru mengejarnya. "Kamu masih sakit jangan bawa mobil sendiri bahaya." "Aku bisa panggil supirku." "Tapi–" "Lagian pengawalmu akan merasa aneh jika melihatmu mengantar karyawan." Kali ini Lucas langsung terdiam tak bisa melawan, meliha