Chapter 44

1300 Words

Pukul sebelas siang, hujan mulai reda, matahari mulai menyingkirkan awan abu-abu yang menutupi langit. Namun sisa hujan semalam dan sejak pagi tadi masih menggenangi beberapa tempat. “Capek banget.” Arham merenggangkan tangannya sampai tulang di tubuhnya berbunyi, kepalanya di telengkan ke kanan dan ke kiri sampai bunyi Kreek dan Arham mendesah lega. Rena terkekeh, menutup buku pelajaran dan merapikan buku-buku yang baru saja selesai mereka pelajari. “Harusnya tuh ya, kalau hari libur ya di nikmati dengan liburan. Ini hari libur tapi tetep aja belajar, selama ini yang kamu lakuin kayak gini kalau di rumah sendiri?” tanya Arham. “Gak juga, lagian kalau gak belajar emang mau ngapan? Jalan-jalan keluar? Hujan aja baru reda. Dari pada kita gak punya aktifitas mendingan di habiskan untuk be

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD