Chapter 32

1407 Words

"Zero." Sebuah suara yang kukenal terdengar begitu sendu. Gelap, itulah yang kulihat. Di sini sangat gelap dan aku tidak dapat melihat apa pun. Hingga sebuah cahaya menyinariku dari ujung sana. Kulangkahkan kakiku untuk mendekati cahaya tersebut. Dan aku kembali melihatnya, melihat saat diriku membunuh kekasihku. Saat di mana dengan kejamnya aku tidak menghiraukan panggilannya. Saat di mana aku tidak bisa membangkitkannya. Saat di mana ia akan mati untuk selamanya dan tidak akan pernah kembali. "Ze-ro." Lagi, aku mendengarnya kembali memanggilku dengan suara terputus. "Zero, kau meninggalkanku!" "Pangeran, Pangeran, sadarlah." Aku terbangun dari mimpi kelamku. Saat melihat siapa yang telah membangunkanku, rasanya kuingin mati. Lagi-lagi kekuatanku lepas kendali saat aku mencoba tidur

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD