Karena Besi terlihat sudah kelelahan, tepat menjelang malam hari, Pak Tua menggantikannya menyetir mobil. Besi pindah ke jok tengah dan langsung memejamkan mata, tertidur, dalam beberapa detik saja. Profesor Kendra berbeda. Ia tampak segar bugar, meskipun sejak tadi matanya terbuka dan begitu waspada terhadap keadaan sekitar. "Profesor tidak tidur?" tanya Pak Tua. Ia merasa aneh. "Tidak." "Apakah tidak mengantuk?" Profesor Kendra menggeleng. "Tidak sama sekali. Aku tidak mengantuk. Aku juga tidak lapar. Aku memang akan terus begini, selama virus itu ada di dalam tubuhku. Sama sepertimu, kau yang tak bertambah tua, aku juga dijadikan bahan percobaan yang membuatku kuat tidak minum, makan, atau tidur dalam beberapa waktu. Lihatlah, wajahku ini. Menjadi rusak karena percobaan itu." Pak