Alex mendapat pertanyaan yang cukup menghentak batin dari tunangannya. Nada bertanya Xeloma tidak semanis biasanya. Jelas ada emosi tak nyaman dalam pertanyaan tersebut.
“Kamu tadi bilang akan bertemu dengan Neil dan Zenn di 2002’s Night Club, bukan? Itu adalah klub milik keluarga Yan, berarti milik Zalma juga. Apa kamu menemuinya di sana?”
Gamang, Alex meremas-remas jemari tangan kanan sementara jemari tangan kiri meremas-remas ponsel di telinga. Apa yang harus dia jawab?
“Kenapa diam, Darling?” panggil Xeloma tersenyum lirih.
“Ada apa denganmu? Kenapa bertanya begitu? Saat aku mengatakan akan ke 2002’s Night Club tadi kamu sepertinya baik-baik saja. Kenapa sekarang kamu terdengar keberatan?” tanggap Tuan Besar Stormstone.
Xeloma kian terengah, tetapi mencoba untuk menahan rasa te
