Menyambut kehadiran seorang putri ternyata rasanya sangat menyenangkan. Dika sangat antusias dari mendekor kamar dengan d******i warna pink, hingga membeli sepatu-sepatu lucu dan gaun-gaun cantik untuk bayi. Hal itu sukses membuat Adrian sangat iri. Laki-laki itu sedang berada di rumah Dika bersama seluruh anggota keluarganya. Imel dan Lisa terkikik geli melihat laki-laki itu melihat-lihat kamar calon putri Dika dengan kesal. “Pokoknya kita gak boleh nyerah bun, ayah mau anak perempuan kaya Dika.” Rengek Adrian seperti anak kecil. Ditanggapi Dika dengan senyum penuh kemenangan. Sekarang laki-laki itu megerti kenapa dulu Adrian begitu antusias dan berlebihan ketika menyambut anak pertamanya, Karena Dika juga merasakan hal yang sama. Rasanya dia ingin membelikah seluruh hal di seluruh dunia