“Kamu kenapa wajahmu ditekuk gitu? Sini kakak sama eyang aja. Papamu pasti mau curhat ke eyang uti nih kak. Kita ke mall aja ya, kakak mau beli boneka lagi? Apa mau beli tokonya sekalian aja ya?” Lukito mengulurkan tangan pada cucunya yang paling cantik di antara semua cucunya. Ya, dari empat cucu yang dia punya, tiga laki-laki dan satu perempuan, menjadikan si kakak, sulung dari Ganda, yang paling cantik. “Au eyang, au….” Lukito menggendong cucu cantiknya yang melihatnya dengan mata berbinar. Diciuminya pipi montok sang cucu membuat si kakak tertawa geli. “Tidurkan si adek di kamar, setelah itu kalau kamu mau curhat ke mamamu silakan, papa ajak kakak jalan-jalan dulu.” Tepuk Lukito ke pundak Ganda. Dia tahu Ganda sedang risau, terlihat dari wajahnya yang kusut. “Ada apa? Bertengkar lag
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books