Olahraga Pagi ++

1349 Words

Negatif. Alora menatap test pack keempat yang tergeletak di tepi wastafel—semuanya menunjukkan hasil yang sama. Garis tunggal yang dingin dan sunyi. Jika dihitung, haidnya seharusnya sudah datang seminggu lalu. Tapi sudah empat kali dicek, hasilnya tetap tak berubah. Ia terduduk di atas kloset, mata menatap kosong ke arah lantai. Sebelum ini, ia sudah menyiapkan hati untuk kecewa … tapi tak disangka, rasa kecewanya ternyata cukup dalam. Hati kecilnya terasa remuk, seolah harapan yang baru tumbuh telah layu sebelum sempat mekar. "Sayang, are you okay? Mau aku bikinin sesuatu?" Suara Regan terdengar dari luar pintu kamar mandi, memecah kesunyian yang mencekiknya. Alora tidak bisa berlama-lama di sana, membiarkan Regan menunggu dan mencium aroma kekecewaannya. Meski pria itu tidak pernah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD