Hingga waktu sarapan tiba, Zaya tidak lagi menampakkan diri di bawah. Semua sudah bersiap untuk makan, tapi belum ada yang menyentuh makanan itu seorang pun. Sesekali mereka menatap ke tangga, berharap Zaya akan segera tiba. Tapi setelah sekian lama menunggu, tidak ada sesosok Zaya yang muncul. Aland sendiri merasa sudah sangat jengkel dengan sikap Zaya. Sedangkan Bibi Meyli mulai merasa cemas. "Tuan, biar saya melihat Nona Zaya. Mungkin saja sesuatu terjadi." Kecemasan di matanya terlihat begitu nyata. Hal itu membuat Aland semakin marah pada Zaya. Lantas dia berdiri mendahului sebelum Bibi Meyli. "Biar aku saja yang lihat," ujarnya berlalu. Aland segera naik ke atas, tiba di depan kamar Zaya, dia sedikit ragu untuk mengetuk pintu. Tapi setelah berdiam diri hingga 2 menit, akhirny