Semua mulut dibungkam. Hanya ada deru napas saja yang menemani perjalanan mereka pulang. Shinta hanya bisa terdiam menatap jalanan di depannya dengan perasaan teraduk. Merasa bibirnya ingin segera memuntahkan kata-kata kepada Raka bahwa yang dikatakan Alvian tadi itu tidak benar. Rama bukan pacarnya. Bocah laki-laki itu salah paham. Tetapi apa yang harus Shinta lakukan. Ketika dirinya bahkan tidak mempunyai hak untuk menjelaskan apapun. Karena bagaimanapun hubungannya dengan Raka hanya sebatas teman. "Sudah sampai." Suara Raka terdengar bersama mobil yang berhenti. Dan Shinta harus siap terlonjak kaget karena itu. Matanya yang bening berputar ke sekeliling dan mendapati sebuah kebenaran bahwa mereka telah sampai di halaman rumah Aldrian. Waktu terlalu cepat berputar. K