Chapter 18

1476 Words

Masa lalumu memang sangat cantik. Tetapi aku tetap merasa menjadi pemenangnya. Karena kau tidak melihat cinta dari kecantiknya tetapi dari hatinya. *** Shinta sedang berada di pekarangan dengan taburan berbagai bunga yang tumbuh di tanah berumput hijau yang membentang luas. Menyiram bunga-bunga itu agar tidak kehausan karena matahari yang bersinar sangat terik saat ini. Angin menyejukkan mengajak rambutnya untuk menari, meliuk-liuk genit ke setiap arah dimana kaki Shinta akan bergerak untuk menyiram semua tumbuhan di depannya dengan merata. Sekali lagi, tetesan keringat di pelipis Shinta mulai menerjunkan diri, begitu sinar panas di atas pucuk kepalanya membuat tubuhnya terasa terbakar. Hanya saja, apa yang harus Shinta lakukan, ketika semua pekerjaannya sudah selesai di satu jam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD