“Ayo, Pak. Menikah,” kata Nathasya mencoba setenang mungkin.
Bramuda menelengkan kepalanya. Ia menatap Nathasya dengan kening berkerut. “Apa?” tanya Bramuda tampak bingung.
“Saya menyetujui tawaran Bapak untuk menikah dengan Bapak,” kata Nathasya lagi.
“Kamu sedang mabuk?”
“Nggak, Pak! Saya nggak sedang mabuk! Saya itu sedang putus asa. Makanya ayo menikah. Beri saya uang yang Bapak janjikan. Saya rela menjual diri saya demi uang itu,” ucap Nathasya mencoba menahan air mata untuk tidak jatuh dari matanya. Namun, usahanya itu gagal. Pipinya kini sudah dibanjiri air mata yang menjatuhkan diri seenaknya.
***
Ibu Nathasya terjerat hutang ratusan juta, membuat Nathasya harus banting tulang untuk melunasi hutang tersebut. Namun, sekeras apa pun Nathasya bekerja, sepertinya ia tak akan pernah mendapatkan uang sebanyak itu. Hingga suatu hari bosnya, Bramuda Wicaksana, menawarinya perjanjian kerjasama untuk menikah dengannya dan menjanjikan uang sebanyak yang Nathasya butuhkan. Hal ini membuat Nathasya dilema. Di satu sisi ia memang membutuhkan banyak uang, dan di lain sisi, menikah kontrak dengan pria dingin dan menakutkan seperti Bram adalah bencana.
Don’t know how to select best books online? Dreame has sorted out all books into various genres here. Find a novel genre below that appeals most to you and enjoy reading at Dreame.