"Hallo, Was. Ini Ayah. Ada apa? Siapa yang mengirim photo-photo padamu?" Iwas berdecak. Ayahnya rupanya. Emosi membuatnya kehilangan kewaspadaan. Tidak pernah sejarahnya ia mengangkat telepon tanpa melihat pemanggilnya. "Tidak ada apa-apa, Yah. Ada yang mengirim photo-photo dokumen client tanpa nama. Sepertinya orang ini adalah salah seorang ahli waris client yang tidak disebutkan oleh client Iwas." Iwas dengan cepat membuat alasan. Pertimbangannya, jikalau ayahnya mengetahui perihal photo-photo ini, maka ayahnya akan kehilangan respek terhadap Gayatri. "Oh, Ayah kira entah photo-photo apalagi. Ayah hanya mau bilang. Ibumu diam-diam menelepon Gayatri." "Menelepon Ratri? Dari mana ibu mengetahui nomor ponsel Ratri?" "Dari kontak Ayah. Ibu kemudian menyalinnya dan menelepon Gayatri." "